Senin, 28 Januari 2013

Variabel

Akhir-akhir ini sering menggunakan kata variabel untuk menjelaskan dua hal yang berbeda namun sering dijadikan hal yang sama, dua hal yang terpisah namun sering dijadikan bertautan.

Kurang suka dalam keterpautan yang tak harus terpaut, atau kesatuan yang tak cocok. Aku tak suka ngglambyar alias kabur, aku ingin tegas memisahkan, seperti sebuah garis tipis di antara minyak dan air. Setipis apapun, tetaplah memisahkan, sekabur apapun garis pemisahnya, tetap harus dipisah, tetap harus dikatakan terpisah, berbeda, tak berkaitan.

Misalnya,
ada orang yang membahas tentang kronologi tertembaknya mahasiswa Triksakti pada tahun 98 lalu, tiba-tiba ada yang berkata bahwa semuanya salah Pak Soeharto.

Menanggapi orang seperti itu, biasanya aku katakan, "mohon tolong ya, itu variabel yang harus kita singkirkan dulu dari pembahasan, kita membahas variabel lain dalam rangkaian reformasi".

Atau banyak hal lain, sering aku timpali dengan, "maaf, variabelnya berbeda, kita pisah dulu."

Entahlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar