Selasa, 19 Juni 2012

Story Telling. Lagi.

Sebenarnya story telling itu 90 persennya praktek, dan 10 persennya teori. Kebanyakan mendengar atau membaca tentang teori teori ber story telling dengan indah tidak akan berguna sama sekali kalau gak pernah praktek. Latihan, itu kunci untuk numbuhin pede.

"Aduh, guwe maluuuu kalau ngomong di depan umum"

aduuh, guwe juga, tapi dulu. Buat story telling latihannya gak harus di depan umum, masa' latihan story telling harus masang meja, trus naik di atasnya terus cerita pakai megaphone di sekolah ? gak masuk blas. Santai aja, santai. Latihan story telling itu GAK berat blas, gak berat sama sekali.

Kata seseorang yang -banyak menyebutnya- Pick Up Artist bernama Ronald Frank, pernah memberikan tips latihan story telling yang intinya :

1. cari temen, entah satu atau dua atau terserah
2. bilang ke mereka kalau kamu mau cerita hal tertentu (misal horor, atau romansa, atau hikmah)
3. cerita sesuai yang kamu mampu
4. minta si orang itu buat nilai antara 1 sampai 10 CARA berceritamu, BUKAN ISI ceritamu.

Sesimpel itu masih harus bilang "ewww, guwe maluu". gak zaman bung !

oh ya, butuh postingan panjang ? gak puas ?

BUAT APA KALAU GAK PRAKTEK ?
LATIHAN SANA !

Romantic and Horror Story Teller
(Insya Allah nyusul hikmah)
Baskoro Aris Sansoko
Chameleon

2 komentar:

  1. wes... wes...
    tapi kadang lak alay, onoke gak menghibur,
    mangkeli iyo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. masalahnya parameter alay ya gak jelas,
      nggaje. mungkin di suatu daerah ini dianggep alay, di daerah laen malah bagus. nah lho.

      makanya harus banyak latihan haha.
      biar tahu parameter alay yang berlaku di daerah itu.

      Hapus