Minggu, 09 Desember 2012

Menjadi Penebar Kebaikan

Ustadz Abdullah Taslim. Beliau merupakan lulusan S2 Universitas Islam Madinah di bidang hadits. Terlepas dari itu, beliau merupakan ustadz favoritku, dan insya Allah jika teman-teman melihat video yang saya tampilkan maka akan menjadikan beliau ustadz favorit teman-teman, hehehe.

Hafalannya mantap, cara retorikanya mengena. Nasihatnya selalu masuk dalam hati yang butuh penyegaran.

Coba cek ceramah singkat beliau yang berjudul Menjadi Penebar Kebaikan



Berikut transkripnya :

Diantara amal yang keutamaannya sangat besar dalam Islam, yang ini merupakan tugas para Nabi 'alaihimish-shalaatu was-salaam, dan tugas orang-orang yang mewarisi jalan atau mengikuti jalan mereka, adalah berdakwah di jalan Allah Subhanahuwa Ta'ala, menjadi sebab tersebarnya ilmu sunnah kepada manusia, yang ini sungguh merupakan keutamaan yang besar, sampai-sampai disebutkan oleh Imam Ahlussunnah dari kalangan tabi'ut tabi'in, Abdullah Ibnul Mubarok al-Marwazi rahimahullahu ta'ala, dalam ucapan beliau :

"Aku tidak mengetahui setelah derajat kenabian, yang lebih utama daripada menyebarkan ilmu sunnah kepada manusia."

Yang bisa melakukannya tentu bukan cuma orang yang bisa dikatakan sebbagai ustadz saja, siapapun kita bisa ikut serta dalam kebaikan tersebut.

Kenapa dalam urusan-urusan dunia kita berlomba-lomba meraih keutamaan, untuk urusan agama kita mengalah untuk sebagian orang saja ?

Siapa yang tidak ingin menjadi pewarisnya para nabi, siapa yang tidak ingin menjadi orang-orang yang ikut serta dalam menyebarkan sunnah Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam, yaitu dengan cara menjadi pelajar agama, kemudian berusaha semaksimal mungkin dengan sarana yang kita miliki untuk menyebarkan kebaikan ini kepada manusia. Demi Allah, tidak ada yang lebih utama daripada amal kebaikan tersebut bagi orang-orang yang mengharapkan karunia dan pahala dari Allah Subhanahuwa Ta'ala.

Cuma tentu, kita perlu mengikhlaskan diri, Imam Syafi'i rahimahullahu ta'ala ketika beliau diterangkan tentang kitab-kitabnya, buku-buku yang ditulisnnya demikian tersebar, maka beliau mengatakan :

"Aku sangat mengharapkan manusia mengenal kebenaran dalam kitab-kitabku tersebut, meskipun tidak dinisbatkan kepadaku satu huruf pun darinya."

Inilah puncak dari keikhlasan, inilah keutamaan yang besar, menjadi sebab tersebarnya kebenaran disertai dengan tidak mengharapkan balasan pujian dan sanjungan manusia. Semoga Allah Subhanahuwa Ta'ala menganugerahkan taufikNya pada kita dalam segala kebaikan.

Ya itulah, anyway, saya rindu beliau di Surabaya.
Semoga Allah mempertemukan kami di majelis ilmu lagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar