Selasa, 24 Juli 2012

Vakum.

24 Juli 2012, sekitar pukul 17.15, hampir adzan maghrib, di bawah naungan atap masjid Darul Hijrah, STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya, Jalan Sidotopo Kidul 51, Surabaya.

Berbincang, dengan para kawan yang super, setelah bermandi nasihat tentang kesabaran oleh Ustadz Abdul Basith -Semoga Allah menjaga engkau ya ustadz-. Kawan kawanku :

Lu, seorang lelaki yang menurutku komplek, sangat rapi, baik gerak geriknya, alur berpikirnya, dan wallpaper laptopnya.

Yan, perjaka dengan karakter yang bold, tegas, kau tahu petir ? seperti itu jika ia sudah berikan wejangan, tapi itu kelebihannya.

Riw, pemuda yang paling ter-organized, oh dan berkesan paling mewah, tapi tetap dia down-to-earth , memiliki kemampuan diplomasi yang luar biasa. Argumennya seperti anak tangga, rapi.

Sebenarnya masih banyak kawan, ada Prim, Ste, Kik, Fin, Yud, Prob, Wis, Sen, dekHam, dekPrab, dekDzak, dekDimfah,dll.

hanya kebetulan hari ini kita berempat, aku, Lu, Yan, Riw mendatangi shower nasihat tentang kesabaran. Dan setelah usai, kami berbincang.

Apakah kami sendiri ? Tidak, kami dikawani Mas Ferdi, Mas Ammar, Mas Fikal, dan seorang yang aku lupa namanya. Dan ketika perbincangan tak tentu berlangsung, ada celetukan yang membuat telingaku terketuk,

"Kalian udah kelas 3 ya ? Gak kerasa waktu bener bener cepet" - Mas Ferdi

awalnya aku agak cuek, hanya merespon dengan ketawa, dan mengangguk menyetujuinya. Hingga akhirnya kita yang dari smala bersepakat hari Kamis untuk membagi squad ke dua tempat, satu squad ke Masjid Darul Hijroh, satu squad ke Cartensz HRD.

Untuk apa ? Yah, bermandi nasihat.

Riw, berkata :

"Pokoknya aku ndek kene (Darul Hijrah), soale sing ngisi Ustadz Fadlan Fahamsyah, aku kangen mbek ustadze. Iling gak mbiyen waktu dauroh pemuda awal, waktu ustadz Fadlan ngasih materi tentang profil idaman ? haha"

Aku ketawa, bibirku bercerita kenangan itu, tapi dalam otakku aku tercengang, hingga tercetuslah kata,

"Kene teko dauroh pemuda mbiyen kelas X riw, kelas X awal awal"  - Aku

Kami diem....
....
....

Aku berfikir, secepat itu kah dua tahun ? sekelibas itu kah ? Aku seakan terhisap masuk pada kenangan itu, bersama orang orang yang kini telah ke luar kota, Mas Fahmy, dan masih ada dari putra putra SMAN 2 Surabaya.

secepat itu kah berlalu ?

Aku dan Riw setuju satu hal,

"Waktu gak kerasa tiba tiba udah kelas 3"

Mungkin Yan, Lu, kalian masih inget kita keliling WTC untuk beli HP untuk hadiah Aladin yang diketuai Riw ? Sampai kita ditawari hape dengan isi bokep ?

Rek, gak keroso wis tuwek.
Mbaringene vakum rek.

Tapi aku yakin, Lu, Yan, Riw, bukan orang orang yang mudah vakum.
Gak cuma mereka, yang lain gak akan mudah vakum.

Melihat orang orang tua ini masih gak mau vakum untuk berjuang di medan Smala ini,
aku teringat akan adek adekku,

sambil berharap, aku mau berkata,

"Dek, mas masmu dek, meh ben dino mikiri awakmu, mikiri uripmu nang smala, mikiri jalannya Islam ndek smala, awakmu gak popo gak sakno aku, tapi deloken mas mas liyane yo... Sadar gak sadar, gegere mas masmu wis agak legrek ngatur iki, ewangono yo..."

Berharap,
muncul di sana yang punya semangat semangat Lu, Riw, Yan, Prim, Ste, Kik, Yud, Prob, Fin, Wis, gak bisa disebutin semua.

Berharap,
mata yang aku lihat penuh kasih terhadap adek adek yang baru ini ada pada kalian adek adek kelas XI sekarang,

Berharap,
Kalian lengkapi kekurangan mas masmu,

Berharap,
Kalian menemui titik kedewasaan setelah membaca tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar